Merenungi
Kekuasaan Allah dari Fenomena Covid-19
الْخُطْبَةُ اْلأُوْلَى
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ
الصَّالِحَاتُ. وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ.
وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْمُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَآ اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى
اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ. وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
Ma’asyirol
muslimin, jamaah Jum’ah rahimakumulloh…
Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan takwa kepada Allah SWT, dengan memperbanyak ibadah, amal-amal sholih, menjalankan perintah-perintah Nya dan menjauhi larangan-laranganNya. Karena hanya dengan takwalah, kita akan mendapat kebahagiyaan di dunia dan di akhirot.
Maha suci Allah
yang telah menciptakan makhluknya dengan segala manfaat dan kesempurnaannya.
Baik makluk yang dapat dilihat dengan mata maupun mahluk yang membutuhkan alat
bantu untuk bisa melihatnya. Semua Allah ciptakan dengan bermacam macam peran
dan manfaatnya di bumi ini.
Allah sering
membuat perumpamaan untuk menjelaskan kebenaran dan hakikat yang luhur, dengan
bermacam makhluk hidup, baik kecil maupun besar. Orang-orang kafir menghina
ketika Allah mengambil perumpamaan berupa makhluk kecil yang dipandang remeh
seperti lalat dan dan nyamuk. Sehingga turunlah ayat:
إِنَّ
اللهَ لاَ يَسْتَحْيِيْ أَنْ يَضْرِبَ مَثَلاً مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا,
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ,
وَأَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللهُ بِهٰذَا مَثَلاً.
يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِيْ بِهِ كَثِيرًا, وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا
الْفَاسِقِينَ .
“Sesungguhnya
Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari
itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu
benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah
maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu
banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak
orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali
orang-orang yang fasik” (QS Al-Baqarah: 26).
Ayat ini
menjelaskan sesungguhnya Allah tidak merasa segan atau malu untuk membuat
perumpamaan bagi sebuah kebenaran dengan seekor nyamuk atau kutu yang sangat
kecil, atau bahkan yang lebih kecil dari itu. Termasuk bakteri, kuman, virus
dan sebagainya semua adalah ciptaan Allah yang pasti memiliki peran yang tidak
sia-sia dalam kehidupan ini. Hal ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang
senantiasa merenungi ciptaan Allah, sebagaimana firman-Nya:
الَّذِينَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا
وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأرْضِ, رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا, سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
“(Yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka” (QS Ali Imran: 191)
Bukan hanya sekadar
sebagai makhluk, semua ciptaan Allah merupakan media bertafakur dan berdzikir
(mengingat Allah), termasuk adanya virus Corona yang membuat khawatir semua masyarakat.
Menyebarnya virus yang menimbulkan ribuan korban di seluruh dunia itu
mengandung sejumlah pelajaran bagi kita semua.
Pertama, Menunjukkan
Maha agungnya Allah SWT, dan betapa
lemah dan kecilnya manusia. Setiap kali melaksanakan shalat, seseorang selalu
mengawalinya dengan takbiratul ikhram Allahu Akbar, Allah Maha Besar. Ini bukti
pengakuan akan kemahabesaran Allah, dan betapa kecil diri kita di hadapan-Nya.
Allah menunjukkan kemaha agungannya melalui mahluknya, termasuk makhluk kecil
yang tak oleh mata.
Terbukti sekarang
ini, hanya melalui virus yang Allah kirimkan ke muka bumi, seluruh lapisan
masyarakat menjadi gempar dan sebagian besar dicekam kekhawatiran. Kejadian ini
memberi pelajaran bahwa betapa sangat mudah bagi Allah untuk membinasakan alam
ini. Bagaimana mungkin manusia berhak sombong terhadap-Nya, sedangkan hanya
menghadapi sebagian terkecil dari makhluknya saja mereka sudah kerepotan?
Kedua, tentang
pentingnya merenungi bahwa setiap manusia amatlah dekat dengan kematian. Sehat,
sakit, bahkan kematian adalah kuasa Allah. Adanya virus corona yang menjadikan kekawatiran
bagi seluruh manusia sebenarnya sama halnya seperti musibah banjir, gempa bumi,
tsunami, tanah longsor, dan musibah lainnya. Kekawatiran adanya virus corona
sebenarnya karena takut akan datangnya kematian. Mencegah atau mengobati adalah
kewajiban manusia sebagai wujud ikhtiarnya. Namun berhasil atau tidak, adalah takdir
yang Allah tetapkan. Manusia tidak dapat mengelak dari apa yang Allah putuskan.
Bahkan setiap memulai shalat kaum muslim menyatakan bahwa hidup dan mati
adalah milik Allah:
. إِنَّ
صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-An’am: 162).
Dalam ayat lain
Allah menjelaskan bahwa hidup dan mati hanyalah ujian yang harus dihadapi
seluruh manusia.
. الَّذِيْ
خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً. وَهُوَ
الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Allah yang menjadikan mati dan hidup, untuk
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS Al-Mulk: 2).
Yang lebih penting
dari mengingat kematian adalah seberapa jauh kita mempersiapkan diri
menyambutnya. Sudah cukupkah bekal yang kita kumpulkan selama hidup di dunia
ini.
Ketiga, menyadarkan
kita tentang pentingnya ilmu pengetahuan. Segala jenis ilmu yang ada di bumi
dan langit adalah berasal dari satu sumber yakni Allah swt. Maka sama
pentingnya antara ilmu agama dan umum. Wabah Corona telah membuka kesadaran
manusia tentang pentingnya ilmu agama sebagai benteng keimanan, ilmu kesehatan
sebagai upaya penanganan fisik, dan ilmu sosial untuk menjalin kerja sama yang baik
dalam menghadapi musibah.
Tidak ada yang
harus dinafikan, semua bisa berguna sebagai bagian dari ilmu-ilmu Allah yang
dianugerahkan kepada hamba-Nya. Allah
Berfirman:
لَهُ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ, وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ
الثَّرَى.
“Kepunyaan-Nya-lah semua
yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua
yang di bawah tanah” (QS Thaha: 6)
Keempat, memberikan
pelajaran tentang pentingnya hidup bersih. Islam mengajarkan kepada umatnya agar
hidup bersih. Ajaran ini secara khusus dipelajari dalam kitab-kitab fiqih.
Bahkan, pada umumnya dalam pelajaran fiqih, bab tentang kebesihan diletakkan di
awal pembahasan, yaitu bab thaharah (bersuci) dari najis dan hadats. Salah satu
bentuk prakteknya adalah berwudhu minimal lima kali dalam sehari. Lebih dari
sekadar praktik bersuci, ini juga merupakan ikhtiar terhindar dari segala
kotoran, kuman, bakteri, virus, dan sejenisnya. Bersyukurlah sebagai umat Islam
karena segala bentuk ibadahnya memiliki keutamaan terhadap kebutuhan hidup,
termasuk kesehatan. Banyak para ilmuwan membuktikan pentingnya bersuci bagi
kesehatan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa ibadah
bukan sekadar kewajiban, namun juga kebutuhan.
... وَاللّٰهُ يُحِبُّ
الْمُطَّهِّرِينَ
“dan sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bersih” (QS At-Taubah: 107).
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ
اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ
الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ,
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ. وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَلدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وِعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ. اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى, يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ. وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ. وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَانَ وَعَلِى, وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ. اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ. وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلالْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ. وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ, وَاْلوَبَاءَ, وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ. مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً. وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً. يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً, وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً, وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ, وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ, وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ, وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ .
15 Jumadil Akhir 1441 H / 29 Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Sopan