Jumat, 05 Februari 2021

Khutbah Jum'at Merenungi Kekuasaan Allah dari Fenomena Covid-19

 

Merenungi Kekuasaan Allah dari Fenomena Covid-19

الْخُطْبَةُ اْلأُوْلَى

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ. وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ. وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْمُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَآ اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ. وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

 

Ma’asyirol muslimin, jamaah Jum’ah rahimakumulloh…

Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan takwa kepada Allah SWT, dengan memperbanyak ibadah, amal-amal sholih, menjalankan perintah-perintah Nya  dan menjauhi larangan-laranganNya. Karena hanya dengan takwalah, kita akan mendapat kebahagiyaan di dunia dan di akhirot.

Maha suci Allah yang telah menciptakan makhluknya dengan segala manfaat dan kesempurnaannya. Baik makluk yang dapat dilihat dengan mata maupun mahluk yang membutuhkan alat bantu untuk bisa melihatnya. Semua Allah ciptakan dengan bermacam macam peran dan manfaatnya di bumi ini.

Allah sering membuat perumpamaan untuk menjelaskan kebenaran dan hakikat yang luhur, dengan bermacam makhluk hidup, baik kecil maupun besar. Orang-orang kafir menghina ketika Allah mengambil perumpamaan berupa makhluk kecil yang dipandang remeh seperti lalat dan dan nyamuk. Sehingga turunlah ayat:

 إِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَحْيِيْ أَنْ يَضْرِبَ مَثَلاً مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا, فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ, وَأَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللهُ بِهٰذَا مَثَلاً. يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِيْ بِهِ كَثِيرًا, وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ .

 “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik” (QS Al-Baqarah: 26).

Ayat ini menjelaskan sesungguhnya Allah tidak merasa segan atau malu untuk membuat perumpamaan bagi sebuah kebenaran dengan seekor nyamuk atau kutu yang sangat kecil, atau bahkan yang lebih kecil dari itu. Termasuk bakteri, kuman, virus dan sebagainya semua adalah ciptaan Allah yang pasti memiliki peran yang tidak sia-sia dalam kehidupan ini. Hal ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang senantiasa merenungi ciptaan Allah, sebagaimana firman-Nya:

الَّذِينَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأرْضِ, رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا, سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka” (QS Ali Imran: 191)  

Bukan hanya sekadar sebagai makhluk, semua ciptaan Allah merupakan media bertafakur dan berdzikir (mengingat Allah), termasuk adanya virus Corona yang membuat khawatir semua masyarakat. Menyebarnya virus yang menimbulkan ribuan korban di seluruh dunia itu mengandung sejumlah pelajaran bagi kita semua.  

Pertama, Menunjukkan Maha agungnya  Allah SWT, dan betapa lemah dan kecilnya manusia. Setiap kali melaksanakan shalat, seseorang selalu mengawalinya dengan takbiratul ikhram Allahu Akbar, Allah Maha Besar. Ini bukti pengakuan akan kemahabesaran Allah, dan betapa kecil diri kita di hadapan-Nya. Allah menunjukkan kemaha agungannya melalui mahluknya, termasuk makhluk kecil yang tak oleh mata.

Terbukti sekarang ini, hanya melalui virus yang Allah kirimkan ke muka bumi, seluruh lapisan masyarakat menjadi gempar dan sebagian besar dicekam kekhawatiran. Kejadian ini memberi pelajaran bahwa betapa sangat mudah bagi Allah untuk membinasakan alam ini. Bagaimana mungkin manusia berhak sombong terhadap-Nya, sedangkan hanya menghadapi sebagian terkecil dari makhluknya saja mereka sudah kerepotan?  

Kedua, tentang pentingnya merenungi bahwa setiap manusia amatlah dekat dengan kematian. Sehat, sakit, bahkan kematian adalah kuasa Allah. Adanya virus corona yang menjadikan kekawatiran bagi seluruh manusia sebenarnya sama halnya seperti musibah banjir, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan musibah lainnya. Kekawatiran adanya virus corona sebenarnya karena takut akan datangnya kematian. Mencegah atau mengobati adalah kewajiban manusia sebagai wujud ikhtiarnya. Namun berhasil atau tidak, adalah takdir yang Allah tetapkan. Manusia tidak dapat mengelak dari apa yang Allah putuskan.   Bahkan setiap memulai shalat kaum muslim menyatakan bahwa hidup dan mati adalah milik Allah:

  . إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ   

"Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-An’am: 162).  

Dalam ayat lain Allah menjelaskan bahwa hidup dan mati hanyalah ujian yang harus dihadapi seluruh manusia.

  . الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً. وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ  

 “Allah yang menjadikan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS Al-Mulk: 2).  

Yang lebih penting dari mengingat kematian adalah seberapa jauh kita mempersiapkan diri menyambutnya. Sudah cukupkah bekal yang kita kumpulkan selama hidup di dunia ini.  

Ketiga, menyadarkan kita tentang pentingnya ilmu pengetahuan. Segala jenis ilmu yang ada di bumi dan langit adalah berasal dari satu sumber yakni Allah swt. Maka sama pentingnya antara ilmu agama dan umum. Wabah Corona telah membuka kesadaran manusia tentang pentingnya ilmu agama sebagai benteng keimanan, ilmu kesehatan sebagai upaya penanganan fisik, dan ilmu sosial untuk menjalin kerja sama yang baik dalam menghadapi musibah.

Tidak ada yang harus dinafikan, semua bisa berguna sebagai bagian dari ilmu-ilmu Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya. Allah Berfirman:

   لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ, وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى.  

“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah” (QS Thaha: 6)

Keempat, memberikan pelajaran tentang pentingnya hidup bersih. Islam mengajarkan kepada umatnya agar hidup bersih. Ajaran ini secara khusus dipelajari dalam kitab-kitab fiqih. Bahkan, pada umumnya dalam pelajaran fiqih, bab tentang kebesihan diletakkan di awal pembahasan, yaitu bab thaharah (bersuci) dari najis dan hadats. Salah satu bentuk prakteknya adalah berwudhu minimal lima kali dalam sehari. Lebih dari sekadar praktik bersuci, ini juga merupakan ikhtiar terhindar dari segala kotoran, kuman, bakteri, virus, dan sejenisnya. Bersyukurlah sebagai umat Islam karena segala bentuk ibadahnya memiliki keutamaan terhadap kebutuhan hidup, termasuk kesehatan. Banyak para ilmuwan membuktikan pentingnya bersuci bagi kesehatan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa ibadah bukan sekadar kewajiban, namun juga kebutuhan.

... وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

   “dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih” (QS At-Taubah: 107).

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ, إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ  

 

 الْخُطْبَةُ الثَّانِيَةٌ

      اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ. وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَلدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وِعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ. اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى, يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ. وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ. وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَانَ وَعَلِى, وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.  

     اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ. اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ. وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلالْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ. وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. 

      اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ, وَاْلوَبَاءَ, وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ. مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً. وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً. يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

       رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً, وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً, وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. 

      عِبَادَاللهِ, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ, وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ, وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ, وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ  .

 

15 Jumadil Akhir 1441 H / 29 Januari 2021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Sopan

 
Lisence by Mohib Asrori | Copright | 2020